Kue Jojorong
Seperti kebanyakan daerah di Indonesia, Banten memiliki beragam makanan khas. Salah satuya adalah jojorong. Kudapan yang kerap tersaji ...
http://wisatalebak.blogspot.com/2014/11/kue-jojorong.html
Seperti kebanyakan daerah di Indonesia, Banten memiliki
beragam makanan khas. Salah satuya adalah jojorong. Kudapan yang kerap
tersaji pada hari besar keagamaan ini berasa manis dan gurih. Terkemas
dalam balutan daun pisang, jojorang bertekstur lembut.
Salah satu warga Banten yang menyajikan jojorang kala libur Lebaran
lalu adalah Edah Jubaedah. Menurut Edah, kebanyakan orang menyebut
jojorong sebagai kue putri malu. Sebab ada kenikmatan yang tersimpan di
balik putihnya adonan tepung beras. "Setelah disendok sampai kebagian
dalam, akan menemukan harta karun berupa lelehan gula aren yang sangat
nikmat," ujar Edah kepada Plasadana.com untuk Yahoo Indonesia, Sabtu, 2 Agustus 2014.Edah mengatakan, proses pembuatan jojorong tidak terlalu sulit. Bahan utamanya adalah tepung beras dan santan. Setelah matang, adonan ditaruh dalam wadah daun pisang. "Sebelum adonan dituangkan, daun pisang terlebih dahulu diberikan gula aren cair," kata Edah. Setelah itu dikukus hingga mengenyal. "Kemudan biarkan adonan agak sedikit mengeras dan siap santap."
Selain menjadi penganan utama saat hari raya, jojorong juga kerap tersaji kala berbuka puasa. Sebab rasanya yang manis mampu menggantikan energi yang hilang selama saum. Apalagi teksturnya yang lembut, membuat jojorang mudah dilahap. "Apalagi disajikan dalam keadaan dingin, dijamin makan lima pun masih kurang," katanya sambil tertawa.
Penasaran akan kenikmatan jojorong dengan lelehan gula aren, berikut bahan dan cara membuat kue tradisional khas Banten. Resep ini untuk 20 porsi:
Bahan:
• 100 gram tepung beras, ayak
• 1½ sendok makan tepung sagu
• ½ sendok teh garam
• 50 ml air daun suji-pandan
• 500 ml santan kental, dari ¾ butir kelapa parut
• 200 gram gula merah, sisir halus
• Daun pisang untuk takir (wadah)
• 250 ml santan kental, dari 1 butir kelapa parut
• 3 sdm tepung sagu
• ½ sdt garam
Cara membuat:
• Di dalam panci, campur tepung beras, tepung sagu, garam , dan air daun suji-pandan. Tuang santan sambil diaduk hingga rata.
• Taruh 1 sdt gula merah di dasar tiap takir. Tuangi masing-masing dengan adonan tepung hingga 2/3 tinggi takir.
• Kukus di dalam dandang panas hingga mengental (± 30 menit). Angkat. Tuang ke permukaan adonan dengan lapisan atas hingga takir hampir penuh.
• Kukus kembali di dalam dandang panas hingga matang (± 10 menit).
• Siap disajikan
Selamat mencoba.
Sumber : https://id.berita.yahoo.com