Angeun Lada
Salah satu kuliner khas Banten yang saat ini sudah jarang ditemu kan adalah Angeun Lada atau Sayur Lada. Masakan angeun lada berasal da...
http://wisatalebak.blogspot.com/2014/11/angeun-lada.html
Salah satu kuliner khas Banten yang saat ini sudah jarang ditemukan
adalah Angeun Lada atau Sayur Lada. Masakan angeun lada berasal dari
daerah selatan Banten sekitaran Serang bagian Selatan, Pandeglang, serta
Lebak. Biasanya Angeun Lada menjadi menu wajib buat keluarga yang
disajikan pada saat hari-hari besar seperti Lebaran atau acara kumpul
keluarga di daerah tersebut.
Kemeriahan keluarga menjadi tidak lengkap dan afdhol apabila tidak ada sajian angeun lada untuk disantap pada hari itu.
Seperti di tempat lain dalam merayakan kemeriahan lebaran yang tidak lengkap apabila tidak menyantap opor ayam dengan ketupatnya. Dan angeun lada ini juga sangat nikmat apabila disantap dengan ketupat.
Seperti di tempat lain dalam merayakan kemeriahan lebaran yang tidak lengkap apabila tidak menyantap opor ayam dengan ketupatnya. Dan angeun lada ini juga sangat nikmat apabila disantap dengan ketupat.
Angeun lada adalah olahan masakan kuah yang menyerupai soto daging dari
daerah lain atau empal daging yang banyak dijumpai di warung nasi uduk
Serang. Yang menjadi pembeda dan menjadi ciri khas masakan ini adalah
campuran daun walang yang beraroma kuat serta bahan olahan utama yang
digunakan adalah jeroan dan tetelan kerbau. Daun walang atau dalam
bahasa ilmiahnya achasma walang (blum) val adalah jenis tumbuhan
terna dengan tinggi sekitar 2 meter. Disebut daun walang karena daun ini
mempunyai aroma kuat seperti serangga walang sangit. Tumbuhan ini
banyak dijumpai di daerah selatan Banten. Selain dipakai sebagai
campuran masakan, tumbuhan walang yang banyak mengandung minyak atsiri
ini oleh masyarakat baduy dipakai sebagai pengusir hama padi dengan cara
membakarnya di saung huma.
Bagi penikmat kuliner yang tidak lagi menjumpai masakan anguen lada di
sajian keluarga, atau yang ingin merasakan uniknya rasa kuah campuran
daun walang bisa mengunjungi Warung Makan Doa Nini Aki atau biasa
disebut para pelanggannya dengan warung makan Nini Aki. Warung makan ini
terletak di jalan raya Petir, Kab Serang, tidak jauh dari Pasar Petir.
Kira-kira 15 km dari alun-alun Kota Serang. Tempat makan yang sudah
berdiri sejak 15 tahun yang lalu ini sudah banyak dikenal karena sajian
utamanya yaitu angeun lada atau biasa disebut di warung makan ini dengan
nama sayur lada. Tempat makan ini sekarang dikelola oleh Teh Hindun,
anak dari pendiri dan pemilik warung makan Doa Nini Aki. Nama dari
warung makan ini pun diambil dari nama panggilan orang tua teh Hindun
yang disematkan para pelanggan diawal buka. Pasangan suami istri yang
terbilang cukup umur ini dipanggil oleh para pelanggannya sebagai nini
dan aki. Panggilan dalam bahasa sunda untuk nenek dan kakek. Dari nama
panggilan itulah nama warung ini berasal.
Warung makan ini pada mulanya hanya berjualan gorengan yang
diperuntukkan orang-orang yang lewat di depan rumah. Letaknya cukup
strategis dipinggir jalan raya Petir dan juga dekat dengan gedung
sekolah SMP. “Mulanya sih ada permintaan dari seorang guru SMPN Petir
yang gak jauh dari sini buat menyediakan makan siang. Karena pada waktu
itu kan belum ada warung yang jualan nasi. Nini ahirnya buat hidangan
angeun lada buat pak guru itu dan beberapa porsi tambahan aja. Tapi
lama-lama banyak yang datang buat pesen masakan Nini,” jelas teh Hindun
menerangkan asal muasal disajikannya masakan angeun lada. “Kalo sekarang
mah pelanggannya kebanyakan dari daerah Serang dan
Rangkasbitung. Kalo dari Serang kebanyakan para pegawai negeri sipil
datang kesini pada waktu makan siang. Kalo pelanggan tetap mah
para supir terutama supir truck yang datang kesini buat sarapan atau
makan siang.” lebih jauh teh Hindun menjelaskan para pelanggannya.
Bahan pokok angeun lada yang diolah di warung makan Doa Nini Aki ini
terdiri dari tetelan daging, usus, dan babat dari kerbau bukan sapi.
Daging kerbau memang biasa dikonsumsi dan banyak menjadi masakan khas
Banten. “Mula-mula tetelan daging, usus, dan babat direbus. Kemudian
tetelan daging disisir jadi kecil-kecil. Usus dan babat juga di potong
menjadi irisan kecil. Setelah itu direbus lagi dengan dicampur
bumbu-bumbu seperti ketumbar, cabai merah, bawang merah dan bawang
putih, kemiri, dan jahe. Dan jangan lupa daun walang juga dimasukkan
berbarengan dengan bumbu-bumbu tadi,” kata teh Hindun menjelaskan proses
masaknya. Campuran bahan pokok tetelan daging, usus, dan babat ini
terasa nikmat disajikan dalam satu mangkok.
Aroma daun walang yang bercampur dengan bumbu rempah lain juga tidak sekuat pada saat masih berbentuk utuh daun. Malah membuat kuahnya menjadi lebih segar dengan aroma khas. Tidak sedikit orang yang datang ke tempat ini awalnya tidak suka dengan aroma daun walang menjadi ketagihan justru karena kuahnya. Seperti yang dituturkan salah satu pelanggan setia tempat makan ini, Pak Fahmi, “awalnya saya diajak temen datang kesini. Pertama nyoba sih masih agak kaget dengan aroma walang sangit yang kadang saya jumpai di rumah dari serangga walang sangit. Tapi pada saat nyoba yang kedua malah jadi ketagihan sampai sekarang. Aroma daunnya malah menjadi penyegar kuah pedasnya,” cerita salah satu kontraktor dari Kota Serang ini.
Aroma daun walang yang bercampur dengan bumbu rempah lain juga tidak sekuat pada saat masih berbentuk utuh daun. Malah membuat kuahnya menjadi lebih segar dengan aroma khas. Tidak sedikit orang yang datang ke tempat ini awalnya tidak suka dengan aroma daun walang menjadi ketagihan justru karena kuahnya. Seperti yang dituturkan salah satu pelanggan setia tempat makan ini, Pak Fahmi, “awalnya saya diajak temen datang kesini. Pertama nyoba sih masih agak kaget dengan aroma walang sangit yang kadang saya jumpai di rumah dari serangga walang sangit. Tapi pada saat nyoba yang kedua malah jadi ketagihan sampai sekarang. Aroma daunnya malah menjadi penyegar kuah pedasnya,” cerita salah satu kontraktor dari Kota Serang ini.
Bahan Angeun Lada :
· 1 Kg Daging dan jeroan sapi, lalu potong ukuran 2x2x2cm
· 250 gr rebung, iris tipis
· 2-3 buah tomat, potong2
· 2 batang daun walang, memarkan
· 2 btg serai memarkan
· 5 sdm minyak goreng
· 10 kemiri, goreng
· 10 cabe merah, bakar
· 2 cm kencur,bakar , kupas
· 2 cm jahe,bakar,kupas
· 10 butir bwg merah, bakar
· 4 siung bwg putih, bakar
· garam dan gula secukupnya
1. Campur dan aduk semua daging dan jeroan bersama bumbu halus dan minyak.
2. Taruh dalam wajan, tuang air, masak sampai semua bhaan matang dan kuah cukup.
Untuk 10 porsiSumber : http://rasamasa.com/