Pemandian Air Panas
LEBAK – Selain mimpi jadi kota pelajar, Lebak yang belum lama berusia 181 tahun ini juga rupanya menyimpan banyak keindahan alam. Saya b...
http://wisatalebak.blogspot.com/2014/11/pemandian-air-panas.html
LEBAK – Selain mimpi jadi kota pelajar, Lebak yang belum lama berusia
181 tahun ini juga rupanya menyimpan banyak keindahan alam. Saya belum
lama ini sempat coba-coba menelisik, mengunjungi dan menikmati bahkan
tadinya ingin menjamah semua tempat-tempat wisata yang ada di Kabupaten
Lebak, baru sebagian saja sih, mengingat beberapa tujuan wisata masih
cukup jauh dan butuh ongkos lebih.
AIR PANAS
Satu tujuan wisata yang cukup menarik dan banyak diminati pendatang
adalah Kolam pemandian Air Panas atau lebih dikenal pemandian Cipanas,
karena lokasinya berada di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak di Banten
Selatan. Dan sejak dikelola Pemkab Lebak pemandian air panas ini
memiliki nama Tirta Lebak Buana. Meski begitu, tetap saja pengunjung
dari Tangerang, Pandeglang, Bogor dan Jakarta banyak mengenalnya dengan
sebutan pemandian Cipanas saja.
Tepat berada sekitar 100 meter dari Pasar Gajrug (kalau berangkat
dari arah Serang, tetapi kalau dari arah Bogor ketemunya dari pasar
Jasinga). Kalau mau tahu jarak dari kota Rangkasbitung, ibukota
Kabupaten Lebak,_yaitu sekitar 40 kilometer, dan lurus saja maka Cipanas
akan berada di tepi Jalan Raya Cipanas.
Dulu, pemandian ini masih kumuh, masih banyak tanah di sekitar
kolam-kolamnya, penataan kamar ganti dan toilet-nya masih kurang tepat,
kadang licin, becek dan_nggak ada ojek. Tapi anugerah bagi Lebak ini
adalah, bahwa lokasinya yang dekat dengan sumber mata air panas sulfur,
terus-menerus muncul tanpa ada habis-habisnya. Bahkan, belum lama muncul
lagi sumber air panas baru di dekatnya.
TERAPI
Beberapa orang asing, seperti dari Swiss, Perancis dan turis lain
yang kerap datang ke pemandian ini berkomentar, tempat ini adalah salah
satu pemandian air panas terbaik di dunia lho. Kolam air panas dengan
suhu antara 45 derajat dan 80 derajat Celsius ini memang tempat yang
cocok untuk berendam, makanya jumlah pengunjung setiap tahunnya terus
meningkat. Sebab pemandian air panas ini tidak hanya dijadikan tempat
wisata, melainkan sebagai tempat terapi kesehatan.
Dan bagi warga sekitar, berendam di Cipanas juga sesuai dengan
kondisi cuaca Lebak yang lumayan agak sejuk udaranya jika di pagi dan
malam hari, dan terkadang juga sering datang hujan, mungkin karena dekat
sekali dengan perbatasan Bogor, jadi berendam bikin tubuh segar dan
sehat dari penyakit kulit.
Saya tidak menyesal sudah datang untuk kali ketiganya ini. Meski
perjalanan cukup jauh ditempuh dari Serang (hampir 3 jam) ditambah
dengan terpaan angin dan bintik-bintik badai gerimis di bulan November,
akhirnya terobati juga. Puas, sebab semua rasa pegal dan capek-capek
hilang seketika usai tubuh ini berendam di kolam utama pemandian
Cipanas.
Cukup dengan membayar tiket masuk Rp.7.000,- bagi dewasa, dan Rp.
5.000,- bagi usia anak-anak, air panas di Cipanas Lebak ini siap
merelaksasi tubuh kita. siapkan juga seribu dan dua ribu rupiah untuk
ruang bilas dan parkir kendaraan bermotor bagi yang membawa alat
transport. Tenang, lahan parkir di halaman mampu menampung sampai 500
motor dan 25 mobil. Bagi yang tidak membawa, jadikanlah saung bambu di
sekeliling kolam utama sebagai tempat istirahat yang nyaman.
Kolam yang tersedia ada enam, dua kolam utama dengan temperatur
tinggi dan sedang, dan empat kolam kecil tertutup dengan panas beragam,
1, 2, 3 dan 4 yang semakin rendah suhunya.
BELANDA
Menurut cerita, pemandian air panas itu dulunya digunakan pejabat
kolonial Belanda sejak tahun 1927. Orang Belanda membangun dua kamar
pemandian air panas, selain rumah peristirahatan.
“Menurut cerita kakek, pejabat kolonial Belanda itu biasanya Sabtu
datang ke Cipanas, bermalam di sini, berendam air panas, lalu Minggu
pergi memancing,” kata Rahmat, pengelola senior pemandian tersebut.
Tahun 2003, Pemerintah Kabupaten Lebak membantu membangun kolam air
panas yang dapat menampung 300 orang sekaligus. Jumlah pengunjung
meningkat dan target pajak Rp 18 juta per tahun selalu terpenuhi.
Pantas, saya mau lagi berendam di sana tahun depan. 2010 pasti segar.
(akhelbri)
Sumber : http://rumahdunia.com